Gempa bumi (Seisme) adalah sentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam bumi yang merambat melalui permukaan bumi dan menembus bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Menurut intensitasnya, ada dua macam gempa bumi, yaitu:
a. Makroseisme, adalah gempa bumi yang intensitasnya besar, dapat diketahui tanpa menggunakan alat
b. Mikroseisme, adalah gempa bumi yang intensitasnya kecil sekali, hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat khusus.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan gempa bumi perlu diselidiki, agar
akibat yang ditimbulkan dapat diramalkan dan upaya penanggulangan dapat
dilakukan. Ilmu yang mempelajari gempa bumi, gelombang-gelombang
seismik serta perambatannya disebut seismologi.
Alat untuk mencatat gempa bumi disebut seismograf, dan ada dua macam seismograf, yaitu:
a. Seismograf horizontal, untuk mencatat getaran bumi dari arah horizontal
b. Seismograf vertikal, untuk mencatat getaran bumi dari arah vertikal.
Besaran (magnitudo) gempa bumi yang didasarkan pada
amplitudo gelombang tektonik dicatat oleh seismograf dengan menggunakan
skala Richter. Skala Richter dibuat berdasarkan besarnya energi yang
lepas di daerah fokus (episentrum). Skala Richter adalah logaritmis,
setiap satu skala perbedaan energi adalah 31,5 kali lebih besar.
Beberapa cara untuk mengetahui pusat gempa (episentrum) yaitu:
a. Hasil pencatatan seismograf
b. Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak dalam homoseista. Ketiga tempat ini dihubungkan, kemudian ditarik garis sumbu pada garis sumbu yang menghubungkan tempat-tempat pencatatan
c. Pencatatan gempa bumi dari minimal 3 stasiun gempa.
a. Hasil pencatatan seismograf
b. Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak dalam homoseista. Ketiga tempat ini dihubungkan, kemudian ditarik garis sumbu pada garis sumbu yang menghubungkan tempat-tempat pencatatan
c. Pencatatan gempa bumi dari minimal 3 stasiun gempa.
Berdasarkan penyebabnya, gempa dibedakan menjadi:
a. Gempa tektonik. Gempa ini disebabkan oleh karena adanya pergeseran kerak bumi atau pergeseran lempeng. Gempa ini dapat menyebabkan rusak parahnya bangunan apabila hiposentrum (titik garis penyebab gempa yang terletak di dalam lithosfer) dangkal
b. Gempa vulkanik. Gempa yang terjadi sebelum, pada saat, atau sesudah gunung api meletus. Daerah gempa hanya di sekitar gunung berapi
c. Gempa runtuhan. Gempa yang terjadi akibat runtuhnya bagian atas lithosfer, karena bagian dalam berongga.
a. Gempa tektonik. Gempa ini disebabkan oleh karena adanya pergeseran kerak bumi atau pergeseran lempeng. Gempa ini dapat menyebabkan rusak parahnya bangunan apabila hiposentrum (titik garis penyebab gempa yang terletak di dalam lithosfer) dangkal
b. Gempa vulkanik. Gempa yang terjadi sebelum, pada saat, atau sesudah gunung api meletus. Daerah gempa hanya di sekitar gunung berapi
c. Gempa runtuhan. Gempa yang terjadi akibat runtuhnya bagian atas lithosfer, karena bagian dalam berongga.
Beberapa hal yang perlu kita lakukan agar selamat dari bencana gempa bumi
a. Sebelum gempa
1. meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang aman
2. mengetahui dengan pasti tempat keluar-masuk dimana saja kita berada.
b. Saat gempa
1. jangan panik, carilah tempat perlindungan misalnya bawah meja, atau dekat pintu
2. jauhi tempat-tempat yang dapat mengakibatkan luka, misalnya pipa, kaca, dll
3. jika di luar ruangan, jauhi tempat yang dekat dengan bangunan
4. jika berada di dalam mobil, tetap berada di dalam mobil, lalu pinggirkan mobil.
c. Sesudah gempa
1. tetap menggunakan alas kaki
2. memeriksa apabila ada luka yang perlu perawatan dengan segera
3. memeriksa apakah pipa gas bocor atau tidak
4. menyalakan radio, dengarkan pengumuman dari pemerintah
5. memeriksa kerusakan bangunan.
a. Sebelum gempa
1. meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang aman
2. mengetahui dengan pasti tempat keluar-masuk dimana saja kita berada.
b. Saat gempa
1. jangan panik, carilah tempat perlindungan misalnya bawah meja, atau dekat pintu
2. jauhi tempat-tempat yang dapat mengakibatkan luka, misalnya pipa, kaca, dll
3. jika di luar ruangan, jauhi tempat yang dekat dengan bangunan
4. jika berada di dalam mobil, tetap berada di dalam mobil, lalu pinggirkan mobil.
c. Sesudah gempa
1. tetap menggunakan alas kaki
2. memeriksa apabila ada luka yang perlu perawatan dengan segera
3. memeriksa apakah pipa gas bocor atau tidak
4. menyalakan radio, dengarkan pengumuman dari pemerintah
5. memeriksa kerusakan bangunan.
Untuk file yang buat presentasi sudah ada: