Sepih, hening, angin berhembus menyapu rerumputan hijau. Mendung yang dating membuat bulan tidak lagi bersinar. Tak lama kemudian hujan turun dari atas.
Tik…tik….suara
hujan yang turun di atas genting.
Hati
terasa gembira !! Menyambut datangnya tahun baru. Seakan tidak merasa sunyi
sedih dalam jiwa.
Angin
bertiup kesana kemari, suara petir bersaut-sautan. Semakin lama hujan semakin
deras dan awan putih tebal menyelimuti.
Aku
nanti hingga pukul 18.30 hujan tidak kunjung redah, hujan deras semakin deras.
Seusai
adzan isya’ pukul 19.00, hujan mulai mulai redah hanya grimis kecil-kecil yang
terlihan. Tanpa berfikir panjang aku langsung mengambil motor kesayangan untuk
mengitari desa melihat suasana yang ada.
Tidak
lama kemudian kakakpun datang.
Akan
kemana kamu ? Tanya kakak iparku.
Ku
ingin jalan-jalan melihat suasana malam tahun baru. “Jawabku” tersenyumlah
mereka.
Tidak
terasa aku berkeliling ditemani motor hitamku yang bergaris hijau. Hinggga aku
sampai di pasar yang berada di ujung jalan desa yang mau keluar kejalan raya.
Malam semakin larut aku langsung bergegas membelokkan motorku dan cepat-cepat
melejit pulang kerumah.
Tak
lama kemudian ku terdengar suara seseorang yang memanggilku.
Mas….mas…!!
aku langsung berhenti didepannya tanpa berpikir apa-apa. Ternyata teriak
seoarang wanita mudah yang berusia sekitar 18 tahunan dengan mengenakan baju
seragam sekolah SMA. Dengan memakai switer bermotif garis-garis bewarna merah
dan terdapat seleyer dileherna. Rambutnya yang bewarna hitam lurus panjang
terurai bak seorang model sampoh.
Senyumnya
sunggulah manis karena adanya mempunyai bibir yang seksi yang berwrna merah
delima dan senyum beriring dengan lesung pipi yang membuat semua orang hanyut
dalam senyumya.
Aku
tak dapat berkata apa pada yang aku bias hanyalah memandanginya dengan mata
yang tidak dapat berkedip.
Wao….sunggu
cantik…!?.ucapku dalam hati.
Mas…mas…kenapa
yaa…memandangku seperti itu ?” Tanya gadis itu kapadaku.
Terkejutlah
aku…rasanya aku baru terhipnotis karena kecantikannya. “Iya, iya mbak!”
Jawab
laki-laki muda itu yang sedang berdiri dihadapannya.
Apakah
ada yang bias saya bantu mbak ?? tanyaku kepadanya.
“Iya
mas…” lalu terdiam wanita itu.
Memang
mau kemana mbak malam-malam begini hujan lagi ??” sambil mendekat dengan penuh
rasa senang dan semangat mendapat kenalan yang sangat cantik.
Bolehkah
aku numpang untuk keperempatan dapan, mas ?! ujar gadis cantik itu.
Boleh-boleh
mbak, silakan naik keatas motor saya.” Suara yang keluar dari mulut saya.
“Terima
kasih mas…”.
Tanpa
basa basi aku langsung melejit membawah gadis itu dengan motor hitam
kesayanganku.
“Gerg…gerg…gerg’
bunyi suara motorku.
Dengan
hati senang tanpa berfikir panjang “pegangan mbak biyar tidak jatuh” printaku
padanya.
Akhirnya
wanita itu naik ke atas sepada motor laki-laki mudah tersebut, dengan posisi
miring. Si pemuda itu dngan penuh harapan mendapatkan nomor Hp dan dikasih tahu
siapa namanya. Karena pemudah itu baru putus dengan pacarnya.
Tak
terasa roda sepada motor telah ratus atau bahkan ribuan kali berputar di atas
jalan tanah yang bercampur batu krikil dan mecek tergenang air. Dan rasa gatal
mulai muncul di kepala yang tertutup helm. Kejadian aneh itu akhirnya terjadi
di malam yang dingin.
“Aduh
seleyrku!” teriak wanita itu, karena seleyernya yang dipaki dilehernya terjatuh
terkena tiupan angin yang kencang.
“Ada
apa mbak?” tanyaku sambil menghentikan laju kendaraanku dan mematikan mesin
motor kesayanganku di tengah jalan yang becek, serta dalam kegelapan malam
tanpa sinar rembulan, tiada bintang dan diiringi dengan gerimis hujan.
“Seleyerku
jatuh!”
“Apa
mbak maaf tidak dengar?” karena telinga tertutup oleh helm.
“seleyeku
jatuh!” mengulangi lagi dengan suara merdunya.
“di
mana?...”
“Di
belakang sana,di semak-semak di bawah pohon pisang itu!” sambil turun dari jok
sepeda motor.
“saya
cari dulu ya Mas? Celetuk wanita itu lagi.
“Iya
mbak silakan” jawab ku padanya
“Tungggu
sebentar ya Mas!!”
Dengan
senang hati aku menuggunya di atas sepada meskipun dingin menyelimuti kulitku
dan gerimis mengguyur badan ku. Tidak aku hiraukan itu semu demi gadis yang
sangat cantik.
“ati-ati
Mbak, gelap lho! Apa perlu saya bantu?’ujarku karena aku khwatir dengannya.
Terima
kasih, saya cari sendiri saja, tolong tunggu saya disitu saja. “saya tidak
apa-apa.
Sepasang
bola mata lelaki mudah itu memandangi wanita yang melangkah mencari seleyernya.
Taklama
tubuhku merasa agak merinding menantikan wanita itu. Lima belas menit wanita
tersebut mancari seleyernya. Perasaan aku menjadi tidak karuan, saat memandangi
wanita cantik itu.
“Jangan-jangan
wanita itu menipuku?’ kata batinku saat menunggunya.
Tak
lama aku berpikir, aku langsung menuntun sepada motorku ke sebuah kedai kopi
yang menjadi langgananku, dan kebatulan jaraknya hanya 4 meter dari tempat ku
berdiri.
Dengan
perasaan kesal takut dan agak binggung, akumenanti wanita itu di sebuah kedai
tersebut. Kerena rasa kasihanku kepadanya.
“mbak
aku tunggudi kedai sebelah sana ya… nati langsung kesana aja tidak jahu kok…”!!
Namun wanita itu diamtidak menjawab apa-apa.
“Teh
hangat mas !” Tawaran seorang perempuan
setengah baya (ibu-ibu) dengan rambut rambut pendek sebahu agak bergelombang
yang berada di dalam kedai. Tak lain adalah
penjaga kedai itu.
“”Nggak
usah !”jawab ku dengan ketus.
“Kenapa
sih, kok susah kelihatanya ?” Tanya ibu-ibu itu sambil menghampiriku.
“Ini
lagi nunggu cewek yang saya bonceng, seleyernya tadi jatuh di sana di bawah
pohon pisang.
Ceweknya
ya… Mas ?? Tanya penjual kopi.
Bukan
Bu…!! Jawab ku.
“Terus
siapa ??”
“Seorang
cewek cantik yang memakai seragam sekolah. Karena dia kasihan bu sendirian yang
mau ke perempatan depan sana. Malam-malam ginikan tidak ada bemo yang lewat. Cetusku kepada ibu
itu.
“Dia
sangat cantik , berbodi seksi dan rambutnya panjang.!.”
Gadis
SMA, Mas ?? yang masih memakai seragam dan terdapat seleyer di lehernya. Tanya
ibu itu seolah-oleh mengetahui semuanya.
“lho
kok ibu tahu?” terkejut aku mendengarnya dan agak merasa heran.
Masak
Mas ini tidak tahu ceritanya ?!!
Cerita
apaan Bu…?? Dalam pikarannya sudah tidak karuan.
Kemudian
perempuan itu bercerita kapadaku tentang gadis yang sangat cantik itu. Dia adalah seorang anak remaja
yang masih sekolah SMA yang tewas mengenaskan lima hari yang lalu 6 meter dari
sini, tepat dibawah pohon pisang yang ditutupi ilalang-ilalang itu Mas. Gadis
tersebut tewas diperkosa oleh kekasinya sendiri. Sehabis dia melakukan pesta
miras besama teman-temannya. Di rumah yang beradah gang depan jalan Mekarsari
pas di belakang semak-semak ilanglang itu.
Setelah
diperkosa dia langsug dibununya karena gadis itu sudah hamil, miukin cowoknya
tersebut takut untuk bertanggung jawab
karena sudah beristri.
“Aku
langsung terkejut mendengar cerita dari ibu penjual kopi”
Ternyata
satu jam sudah aku menunguinya di kedai ini “Pikirku”.
Dengan
rasa takut aku langsung bergegas pulang, tanpa berbicara apa-apa.
“Terima
kasih bu,” ucapku pada ibi itu. pada
saat aku sudah naik diatas sepada. Tanpa menengok-nengok aku langsung melejit
dengan kecepatan 70 km/jam. rasa takut tetep menggema dihati dan pikiranku.
Sambilku melihat jam yang ada di tangan
kiriku, ternya sudah menunjukan pukul 22.30 kecepatan semakin ku tamba
karena sudah larut malam.
Sesampai
di rumah, aku langsung mendapati kakaku yang sedang membakar jagung di depan
rumah dengan keadaanku yang gemetar dan ngosngosan kerana rasa takut
menyelimutiku.
“Kenapa
kamu,kok wajah kamu seprti orang habis ketemu hantu ??” Tanya kakaku sambil
tertawa melihatku.
Memang
habis ketemu hantu !!!!
Tertawalah
mereka semua, dengan rasa yang tak percaya dan menganggapku hanya bergurau.
“Dimana
kamu melihat hantu ??”
“Hantunya tidak ?”
“Secantik
aku kahhh hantunya” sahut saudaraku.
Aku
langsung menceritakan semuanya kepada saudara dan kakakku.
“Memang
kemarin lusa kira-kira 5 hari yang lalu mamang ada kejadian itu” sahut kakak
iparku.
Mereka
semua sangat lhaa kaget mendengarnya. Dan mulai percaya kepadaku.
Sudalah
jangan dipikirkan terus nati kamu jadi setres lagi. Anggap saja itu semua
hanyalah mimpi buruk dalam tidurmu.
“
Ini makan dulu jagung bakar pedas
manisnya” celoteh kakak kandungku.
“Memang
di situ tempat yang serem banyak kejadian aneh”. Kata kakak iparku.
Tantapa
berkata dan bersendau gurau aku langsung masuk kedalam rumah dan lansung menuju
kamarku. Aku langsung tidur diatas sepon yang berada diatas lantai kamarku.
Dengan bertutup selimut dan guling mataku aku pejamkan karena rasa takut yang masih menghampiriku.
Bantal,
giling ku peluk jadi satu untuk menghilangkan rasa takut dan bayang-banyang
wanita cantik itu. Yang ternya dia adalah hantu
cantik yang gentayangan.
“Ternyata
cewek cantik yang ku bonceng tadi sudah meninggal !!” gunam dalam hatiku.
Hihi….hiiiiiiiiiiii,
sunggu seram !!!!!
Untuk
aku tadi tidak meminta nomor telopon dan alamat rumahnya ??!!
“Sunggu
tidak prcaya itu semua terjadi kepadaku” .
Tidak
terasa ku memikirkan semua itu, hingga waktu sudah menunjukkan pukul 00:00
tandanya penyambutan tahun baru telah tiba.
“Ciiiitttttt…..Duor…Duor…Duor.”
suara petasan bersahut-sahutan dari memua arah.
“Pert…Pert…Pert.”
Seauara trompot.
“Pert…Duor…Duor….Tot…TOott…Tin..Tin..Greg…Greg.”
semua suara bercampur jadi satu. Mulai dari suara terompet, petasa, kekson
motor dan suara motor yang lagi digas.
“Sungguh
rameh dan meriah menyambut datanhnya tahun baru besuk.” Gunamku dalam kamar.
Aku
tetap tidak mau keluar karena masih teringat kejadian tadi. Bagiku penyambutan
tahun baru tahun ini bekanya dengan menyanagkan tetapi malah menakutkann
Bukannya
aku merayakan malam tahun baru dengan
pacar melaikan dengan hantu tak perawan.
“Huuzz…….Huuzzzz……”NAFAS
BESAR KU HEMBUSKAN. Hingga tertidur dalam gelapnya malam. Aku tunggu Tahun Baru
yang akan datang.
0 komentar
Posting Komentar