Surat Cinta Ruang Penuh Kata


Dari: Ayu Prameswary
Ruang Penuh Kata
Kepada kalian yang menumpuk di sudut rumah.
Kalian adalah kumpulan cat warna-warni yang kubutuhkan untuk memenuhi kanvas putih hidupku. Itu yang kusadari sejak pertemuan pertama kita. Tapi, tentu saat itu aku tidak benar-benar menganggap kalian cat karena, bahkan, aku sendiri belum mengenal huruf. Hanya saja, perasaan itu masih terus kuingat. Kalian tahu, seperti cerita benang merah yang menyatukan dua orang sejauh apa pun mereka terpaut.
Aku tumbuh oleh senandung kisah-kisah kalian hingga rasanya aku tak tau ingin menjadi dewasa selamanya. Tapi, itu mustahil, bukan? Karena itu biarkan aku mendongeng untuk kalian saat ini.
Ketika itu, duniaku berwarna putih polos. Bahkan, aku tak bisa bermimpi karena tak punya impian pun, dongen indah untuk kukhayalkan. Lalu, datanglah kalian dalam pelukan Ibu.
Seribu kisah kalian merupa cat warna-warni dengan percikan aneka rasa. Mejikuhibiniu seperti warna pelangi. Saat aku dirundung muram, kalian akan memercikkan warna merah yang penuh semangat dengan mengajakku berpetualang ke negeri fantasi; berkenalan dengan si penunggang naga yang memegang takdir untuk menyelamatkan dunianya, hingga bergabung dengan Peter Pan dan kawan-kawannya di Neverland. Atau, kalian akan menyiramkan biru langit untuk meredam emosiku. Menggores kuning, mengajakku ke dunia anak-anak yang ceria, bertemu dengan robot kucing yang melegenda dari negeri Matahari Terbit.
Bahkan, kalian punya lebih banyak kisah saat aku sedang dipenuhi rasa bernama cinta. Aku seperti seorang putri dalam kisah klasik Disney yang tangannya kalian tarik untuk berdansa. Berputar ke kiri, aku menemukan cinta Lizzie Bennet dan Mr. Darci!. Berputar ke kanan, aku melihat sang pangeran sedang mengejar Cinderella pada pukul dua belas malam. Melenggang ke belakang, aku menemukan Belle mencium sang monster yang menjelma pangeran tampan. Namun, saat aku melenggang ke depan, kalian menyuguhkan kanvas kosong untukku. “Isilah dengan dongen milikmu,” ucap kalian.
Ah, kalian benar-benar membuatku jatuh cinta. Tidak ada jenuh bila kita sedang bersama karena kalian selalu menunjukkan bermacam ekspresi yang dimiliki dunia ini. Karena kalian mengajarkanku bagaimana meraih cinta, menghadapi kesedihan dan rasa kesal, serta mengejar impian.
Tapi, aku begitu egois. Cinta dari kalian tak akan pernah kurasa cukup. Itu sebabnya aku selalu memenuhi ruangku dengan kalian. Kalian adalah tujuan pelarianku. Semakin lama semakin menumpuk memenuhi ruang kecil itu.
Dan suatu hari, diriku yang enggan menjadi dewasa ini tersadar bahwa cinta kalian tidaklah harus menjadi milikku seorang diri. Aku tidak ingin membiarkan kalian diselimuti debu atau mungkin basah terkena tetesan air hujan yang merembes dari atap rumah. Banyak yang membutuhkan kisah-kisah kalian di luar sana; mereka yang tidak tahu bagaimana harus meraih cintanya yang terpendam sekian lama, mereka yang dirundung duka dan kebencian dalam hatinya, hingga mereka yang bingung akan mimpi-mimpinya.
Ah, kalian benar-benar membuatku jatuh cinta hingga aku ingin orang lain turut merasakan apa yang kurasakan tentang kalian. Jadi, aku akan menyebarkan cinta yang kudapatkan dari kalian.
Karena Cinta adalah berbagi.

0 komentar

Posting Komentar