Mencuri atau Lapar?
oleh Malik Fajar Abdillah
Sore itu, Destiar bersama dua
orang temannya, Fino dan Alvin jalan – jalan. Destiar yang gemuk itu selalu
merasa lapar, dia lalu mengajak temannya untuk mencari sesuatu untuk dimakan.
Kebetulan saja mereka tidak ada yang membawa uang, dan Destiar sangat ingin
makan ikan bakar. Memang, daerah sekitar rumah mereka terkenal dengan banyaknya
kolam ikan, kolam – kolam tersebut rata – rata tidak dijaga, itu bisa
memudahkan mereka. Hal itu menyebabkan Destiar dan temannya itu berusaha
mengambil ikan dari kolam.
Mereka kemudia mengambil ikan di
kolam menggunakan jaring yang mereka temukan di pinggir kolam. Karena mereka
sudah merasa puas dengan hasil yang mereka peroleh, tanpa pikir panjang lagi
mereka lalu pulang dan alat-alat yang digunakan ditinggal begitu saja.
Malam harinya, mereka mengolah
ikan itu, dengan arang mereka membakar ikan yang telah dibersihkan dan diberi
bumbu. Perlu waktu sampai larut malam agar mereka dapat menyelasaikannya dan
menghabiskannya. Mereka sangat kenyang dan puas. Hari berikutnya, mereka
berencana untuk kembali mengambil ikan lagi. Setelah sepakat menentukan
waktunya, mereka pun pulang.
Namun, di sisi lain saat pemilik
kolam datang di pagi hari untuk memberi makan ikan, pak Tarjo si pemilik kolam
itu dikagetkan dengan ikan di kolamnya banyak yang mati terjerat jaring. Pak
Tarjo kemudian berinisiatif untuk menjaga kolam agar dapat menemukan si pelaku.
Pak Tarjo sangat yakin pelaku yang menyebabkan banyak ikan di kolamnya mati
akan kembali lagi.
Pada waktu yang telah disepakati,
Destiar dan temannya itu datang membawa ember dan berjalan sambil mengendap –
endap. Tak disangka, hal itulah yang membuat pak Tarjo semakin yakin kalau
merekalah yang menyebabkan ikan di kolamnya banyak yang mati.
“Woy, siapa yang mengajak untuk
mengambil ikan di kolam bapak, Hayo ngaku?!” dengan nada membentak tanya pak
Tarjo yang memiliki badan kekar, tinggi dan wajah garang. Destiar dan temannya
ketakutan karena melihat pak Tarjo. Mereka hanya terdiam tanpa bisa berbuat apa
– apa.
“Kalian ini kenapa, ditanya kok
kaga ada yang ngejawab, apa kalian ini bisu?”. “Saya yang mengajak mereka pak,
kemarin saya lapar banget, maafin saya pak” jawab Destiar.
“Kamu ini, masih kecil udah jadi
pencuri, kenapa tidak bilang dulu, tahu tidak, akibat ulahmu itu ikan di kolam
banyak yang mati terjerat jaring!” jelas pak Tarjo. “Maaf pak, terus sekarang
saya harus ngapain buat ngenggantinya”. “Iya sudah, lain kali jangan diulangi
lagi, sekarang buat ngenggantinya kalian bertiga harus bantu bapak merawat ikan
di kolam bapak”
Destiar yang tidak mau dianggap
sebagai pencuri, akhirnya menuruti pak Tarjo. Ia tak lagi mengambil ikan di
kolam tanpa menanyakannya terlebih dulu. Daripada malu, ia lebih baik merasakan
lapar dan menahannya. Destiar sadar, mencuri itu tidak baik dan merugikan orang
lain.
Kini, Destiar dan temannya
setiap sore datang ke kolam untuk membantu pak Tarjo. Seringkali pak Tarjo yang
telah dibantu oleh mereka memberikan ikan kepada Destiar dan temannya. Rasa
lelah mereka akan terbayar dengan ikan yang mereka dapatkan itu.
Pengarang: Malik Fajar Abdillah
Twitter: @KDumayGroup
Tema: Kolam
Amanat: jangan mencuri
Pengarang: Malik Fajar Abdillah
Twitter: @KDumayGroup
Tema: Kolam
Amanat: jangan mencuri
0 komentar
Posting Komentar