Surat Cinta: Aku Benci, Aku Tak Dianggap By The Way



Dari: Malik Fajar Abdillah

Hey kamu, sebenarnya aku benci

Benci semua, ketika aku harus dihadapkan dengan sebuah harapan, benci dengan ketika bertemu denganmu aku harus bersikap baik, benci ketika aku menjadi palsu di depanmu.
Namun, apalagi yang dapat kulakukan. Ya, aku hanya bisa benci dengan semua itu kau tau. Kau harus tau itu, kepekaan memang tak bisa kupaksakan kepadamu. Tapi, maaf aku belum sempat berlabuh, arus disini sangat kuat. Aku ikhlas, aku yang akan pergi. Mungkin aku yang terlalu berharap. Tidak apa untuk semua yang telah kulakukan itu untuk kamu, aku ikhlas dalam membahagiakanmu. 

Seharusnya aku tau, yang kamu inginkan bukan aku. Tak apa, setidaknya aku senang kini. Aku tak akan takut lagi jauh terhanyut dalam harapan, lalu aku hilang dan tenggelam dalam perasaan.

Maaf, aku pergi saja. Aku tak sanggup lagi sejujurnya, by the way. Kamu bahagia dengannya, dan bagaimana untuk aku?

Mungkin tidak hanya aku yang pergi, kamu juga. Maaf, akan kuakhiri semua pertemenan kita yang kita bangun sejak 5 tahun lalu. Aku sibuk, dan kau pun sama sibuknya dengan pacarmu, tak apa aku tak bisa berpamitan secara langsung. Yang jelas, selamat berbahagia. Aku tetap ada di dunia ini, jangan kau cari aku. Cukup aku katakan, by the way. Ini mungkin terakhir kalinya. Aku katakan, aku sayang kamu

Yang terakhir, by the way
Aku benci, tapi maaf mungkin pikirku tak sejalan denganmu aku tak pernah berfikir bisa bersamamu dan memilikimu. Kini aku mau bisa tertawa bersama yang ada di sini. Bisa bertukar masalah, bisa bercanda ria dengan yang ada di sini. Tapi itu sulit, aku benci mengakuinya. Tak apa sejauh ini aku akan mulai beradaptasi dengan itu, walau aku benci melakukannya, aku pikir menjauh saja.

Sekian saja, aku benci untuk mengakhiri. Maaf aku pergi, aku tak akan mengusikmu dan aku mohon kamu jangan memikirkan aku lagi.
Aku pergi... by the way, aku benci dengan ini... 


0 komentar

Posting Komentar