Surat Putus Cinta: Seseorang di Masa Lampau


Dari: Malik Fajar Abdillah
Seseorang di Masa Lampau
Kamu yang dulu,
Aku ingat kembali
Apa kamu tahu kenapa aku ingat kembali tentang kita, aku sendiri tak tahu kenapa aku bisa mengingatnya kembali. Tetapi, aku tahu kamu sekarang tak peduli lagi denganku. Bagaimana mungkin, seorang wanita secantik kamu masih peduli dengan pria yang bahkan mengurus dirinya sendiri tak becus. Sejujurnya aku tak mengerti kenapa aku bisa menjadi kekasihmu dulu. Padahal, aku sendiri sebelumnya tak pernah mengenal apa itu cinta, walau sebelum aku menjadi kekasihmu, aku pernah memiliki wanita lain. Tetapi, aku tetap tak mengerti apa itu cinta.
Aku benci mengetahuinya, aku benci merasakannya, aku benci kalau aku dulu jatuh cinta. Bagaimana bisa aku jatuh cinta dengan wanita yang bahkan aku sendiri tak pernah dekat dengannya. Mengenalmu, bahkan, hanya lewat sms. Apa itu tak berarti aku pria yang buruk. Mengenalmu karena mencuri nomor teleponmu di daftar peserta study tour, sungguh buruknya diriku yang tak pernah berani meminta langsung ke orangnya.
Aku tidak pernah membayangkan kalau aku bisa jadi kekasihmu dengan hanya mencuri nomor teleponmu. Tapi itulah kenyataannya yang terjadi. Aku sendiri benci mengakuinya. Tapi tidak ada cara kan untuk mengubah yang sudah terjadi. Kalau saja aku terlahir abad 22, dan aku bertemu dengan Doraemon, pasti saja aku bisa mengubahnya. Tetapi itu lebih tidak mungkin lagi, mengharapkan yang diluar logika manusia. Tetapi itulah aku, seseorang yang selalu berusaha berbeda dari orang biasa. Selalu berusaha mencari keanehan yang akan ditertawakan oleh orang biasa yang mendengarkannya.
Tentu kamu tahu, kalau aku juga benci menunggu, tetapi, anehnya, kenapa aku sekarang lebih suka menunggumu SMS masuk darimu. Memang itu kedengarannya aneh, tetapi itulah kenyataanya. Aku merasa malu jika harus SMS dirimu terlebih dahulu, tetapi akan tidak pasti jika aku menunggu SMS darimu. Karena, wanita tidak suka memulai sebuah hubungan, setidaknya itu yang banyak orang katakan. Tetapi, sungguh tidak beruntung diriku. Karena hal itulah aku ingat kembali. Kisah kita dulu yang pernah terjadi. Dan kini, aku kembali.
Aku kembali, kembali menjadi pria yang tidak peduli akan apa yang orang lain katakan tentang diriku. Aku lebih suka sendiri, dengan cap JOMBLO dalam diriku, sekarang tidak ada wanita yang ingin menjadi kekasihku. Entah benar atau tidak, setidaknya itulah yang aku rasakan. Aku juga tidak mengerti kenapa dulu aku ingin menjadi kekasihmu, walau akhirnya aku juga yang menginginkan kita berpisah. Sungguh buruknya diriku. Tidak pernah mengerti dengan apa yang kamu rasakan. Dan kini, aku hanya ingin mengatakan, “Seseorang di masa lampau itu tidak akan pernah kembali, percayalah kalau aku masih mencintaimu sebagai teman.”
Tidak penting sekarang statusku apa,
yang jelas aku tetap melakukan apa yang aku inginkan.
Salam…




Poin: 25000

0 komentar

Posting Komentar