Heart adalah film drama Indonesia yang dirilis 11 Mei 2006 yang
disutradarai Hanny R. Saputra dan diproduseri oleh Chand Parwez Servia .
Film ini dibintangi oleh Nirina Zubir, Irwansyah, Acha
Septriasa, Salma Paramitha, Unique Priscilla, Rachel Amanda, Irshadi
Bagas, Ari Sihasale, Amrit Dido Servia, dan Michellya Aurelia
Christhea . Film drama karangan Armantono ini menceritakan tentang
kisah cinta dua remaja dari kecil sampai dewasa, walau situasi tidak
memungkinkan karena adanya wanita lain.
Tafsiran :
Rachel (Nirina Zubir)
adalah gadis yang tomboy, enerjik, berpenampilan cuek dan penuh
inisiatif. Rachel hidup dipegunungan Puncak yang asri, dan meskipun
bukan orang terkaya didaerahnya, Rachel hidup dengan bahagia bersama
sahabatnya sejak kecil, Farel (Irwansyah).
Kegiatan mereka sehari-hari diisi dengan kebanyakan bermain bola
basket, kegiatan yang mereka sangat nikmati sejak kecil. Mereka juga
membuat sebuah rumah pohon, dimana Rachel pernah diam-diam mengukir
sesuatu pada pohonnya. Farel tidak pernah tahu apa yang Rachel ukir
disana.
Suatu hari ditoko buku, Farrel secara tidak sengaja bertemu dengan Luna (Acha Septriasa),
gadis cantik, feminin dan lembut. Farel seketika jatuh cinta pada Luna
dan meskipun pertemuan mereka berlangsung canggung, Luna setuju untuk
bertemu dengan Farel lagi. Farel mengharapkan bantuan dari Rachel untuk
meluluhkan hati Luna, namun Rachel merasakan sesuatu yang tidak pernah
ia rasakan sebelumnya, yaitu rasa cemburu. Meskipun begitu demi nama
sahabat, Rachel setuju untuk membuat rencana-rencana untuk meluluhkan
hati Luna.
Rencana-rencana mereka pun berhasil, Luna semakin luluh hatinya dan
semakin menyukai Farel, tapi membuat Rachel semakin terluka. Lambat
laun, Rachel mengubah penampilannya. Ia mencoba memakai dress seperti
Luna, dan memakai berbagai macam aksesoris seperti anting-anting dan
gelang, dan memakai make-up. Farel pun menyadari perubahan dari Rachel,
namun bukannya tertarik pada Rachel seperti yang diharapkannya, Farel
malah merasa bahwa Rachel menjadi aneh dan telah berubah. Rachel,
semakin terluka, berpura-pura meyakinkan Farrel bahwa ia tetaplah
Rachael yang dulu dan tidak berubah.
Hari demi hari berlalu dan Farrel bersama Lunna kian dekat. Rachael jadi
sangat jarang bertemu Farrel, let alone untuk bermain basket bersama.
Farrel pun mengajak Lunna untuk berperahu didanau, namun perahu mereka
oleng dan mereka terjatuh. Farrel yang merasa semuanya lucu tertawa,
tapi berhenti ketika ia sadar bahwa Lunna menggigil tidak berhenti.
Farrel pun sadar bahwa Lunna sebenarnya sedang sakit. Ditempat lain,
Rachael yang sendirian dengan kesal menusuk-nusuk tanah dengan sebilah
pisau, bahkan juga menusuk bola basket dari tim yang sedang bermain
sampai kempes.
Dihari lain, Farrel sedang bersama Lunna disebuah taman. Rachael melihat
mereka berjauhan dan mendapati Farrel berciuman dengan Lunna,
menghancurkan hatinya seutuhnya dan membuat ia berlari tak tentu arah.
Yang Rachael tidak tahu adalah, bahwa saat berciuman dengan Farrel,
Lunna memuntahkan darah dari mulutnya, dan harus segera dirawat dirumah
sakit. Rachael yang berlari tanpa tujuan, jatuh disekitar lereng gunung
kearah jurang dan dikirim pula kerumah sakit yang sama dengan Lunna.
Rachael pun mengetahui kenyataan pahit bahwa kakinya harus segera
diamputasi karena bisa membahayakan hidupnya.
Farrel setiap hari menjenguk Lunna dan Rachael dirumah sakit, namun
Rachael sadar bahwa ia hanya menjenguknya sesekali dan lebih sering
menjenguk Lunna. Rachael menjadi semakin marah pada Farrel, namun
Rachael dan Farrel menyadari bahwa Lunna sakit parah dan benar-benar
membutuhkan donor hati agar bisa bertahan hidup. Ayah Lunna, Adam (Ari Sihasale)
dan Farrel berusaha mencari donor kesana kemari tapi tidak berhasil
mendapatkannya. Waktu Lunna pun semakin tipis dan Lunna pun mendekati
kematiannya.
Farrel lalu diperlihatkan berjalan kesebuah pemakaman menuju sebuah
makam yang masih baru, dan disebuah twist cerita dilihatkan kalau itu
adalah makam Rachael, bukan Lunna yang tadi sekarat. Ternyata Rachael
mendonorkan hatinya kepada Lunna, bukan untuk menyelamatkan nyawa Lunna
yang sangat ia benci karena mencuri Farrel darinya, tapi agar dia bisa
terus hidup ditubuh Lunna sebagai hati yang memikirkan dan mencintai
Farrel sampai mati. Rachael juga meninggalkan pesan agar Farrel melihat
kerumah pohon mereka, tempat Rachael kecil mengukir sesuatu di awal
film.
Farrel, telah menikah dengan Luna dan memiliki anak, pergi ketempat
mereka biasa bermain basket dan naik keatas rumah pohon. Disanalah
Farrel menyadari bahwa Rachael pernah mengukir "Rachael love Farrel",
dan ia pun menyadari betapa Rachael mencintainya sejak ia kecil. Farrel
pun menangis keras dirumah pohon itu karena keterlambatannya menyadari
ketulusan hati Rachael padanya.
Evaluasi :
Kisah yang diceritakan dalam film ini sungguh menyentuh jiwa, dimana
pengorbanan yang diberikan untuk cinta yang kita miliki tak akan pernah
ada habisnya. Cinta itu bahagia melihat orang yang dicintai bahagia.
Selain itu juga memperlihatkan betapa berartinya seorang sahabat. Dalam
keadaan apapun selalu ada, baik itu dalam suka cita maupun duka lara.
Poster filmnya juga bagus dan menarik minat para penonton untuk
melihatnya.
Namun sayangnya, dalam film ini tidak diceritakan bagaimana keadaan
orang tua Rachel setelah ditinggalkan oleh Rachel. Tidak dijelaskan
mengapa Luna tinggal sendiri sementara ayahnya tinggal di Bogor.
Rangkuman :
Dengan mengesampingkan kekurangan tersebut, film ini sangatlah bagus dan
memiliki banyak pesan motivasi untuk kita. Hal itu terbukti dengan
jumlah penonton film yang cukup mengejutkan dan Nirina
Zubir memenangkan Piala Citra untuk Aktris Terbaik di film ini,
0 komentar
Posting Komentar