Link download karya tulis ada di paling bawah
Cetakan Rupiah seri '1992', dicetak oleh Perum Peruri | ||
Tampak Depan
|
Tampak Belakang
| |
100 Rupiah 1992 | ||
500 Rupiah 1992 | ||
1000 Rupiah 1992 | ||
5000 Rupiah 1992 | ||
10000 Rupiah 1992 | ||
20000 Rupiah 1992 |
1993: Peringatan Soeharto - 50.000 rupiah
Pada tahun 1993 sebuah uang kertas 50.000 rupiah (bernilai sekitar US $
22) diterbitkan untuk merayakan "25 Tahun Pembangunan" dibuat dengan
bahan polimer dan berhologram, uang ini
diterbitkan secara terbatas hanya lima juta lembar saja, dan dalam
bungkus penyajian / cover / folder dijelaskan rencana 25-tahun
pertumbuhan sejak tahun 1969, dengan harga nilai nominal ganda : 100.000
rupiah. Desain ini
menampilkan Soeharto di bagian depan dan bandara Soekarno-Hatta di
bagian belakang, dengan sebuah pesawat yang sedang lepas landas
melambangkan pertumbuhan Indonesia. Namun, diyakini karena penjualan
yang buruk, beberapa uang polimer dikurangi. Sebuah versi lain berbahan
kertas namun dengan desain serupa juga dicetak pada tahun 1993 dan 1994.
Rp50,000 Polymer note issued with folder is the first Indonesian Polymer Banknote |
Uang kertas Rupiah seri Soeharto '1993' | ||
Tampak Depan
|
Tampak Belakang
| |
50000 Rupiah 1993 | ||
50000 Rupiah (polimer) 1993 |
1995: penambahan benang pengaman pada uang kertas 1992/1993 ke atas
Pada tahun 1995 menjadi tahun pengenalan bagi benang pengaman untuk uang
kertas Indonesia, sebuah fitur baru di semua uang kertas pecahan besar
(10.000 keatas) dengan '1995 Direksi' dan yang lebih baru. Uang kertas
20.000 rupiah (tahun emisi 1992) dan 50.000 (emisi 1993) juga diberi
benang pengaman.
Uang kertas '1995' pembaruan benang pengaman, dicetak oleh Perum Peruri | ||
Tampak Depan
|
Tampak Belakang
| |
20000 Rupiah 1995 | ||
50000 Rupiah 1995 |
Perbaruan untuk pecahan tinggi, diperkenalkannya 100.000 rupiah
Uang kertas pecahan tinggi, 10.000, 20.000 dan 50.000 rupiah diganti
pada tahun 1998 dan 1999. Ditambahkan juga sebuah uang polimer baru
100.000 rupiah (pada saat itu hanya bernilai sekitar US $ 10) diimpor dari Australia. Uang 100.000 ini
tidak lagi dicetak menyusul pengenalan desain baru pada tahun 2004-2005
dan tidak lagi menjadi alat pembayaran yang sah sejak 31 Desember 2008,
meskipun uang 100.000 ini tetap dapat ditukarkan di kantor Bank Indonesia hingga 10 tahun lebih lanjut.
Dalam menerbitkan uang polimer, Indonesia mempunyai maksud tertentu, dan inilah penjelasannya :
Bank Indonesia akan mengeluarkan uang dalam pecahan Rp100.000 pada tanggal 1 November 1999 sebagai alat pembayaran resmi. "Uang itu akan dibuat dari substrat polimer (plastik) yang lebih tahan lama dan sulit untuk dipalsukan dari pada bahan kertas" dikutip dari gubernur Bank Indonesia, Syahril Sabirin. Untuk menghindari penipuan, uang tersebut telah dilengkapi dengan elemen anti pemalsuan yang dapat dilihat secara kasat mata dan dapat disentuh agar masyarakat akrab dengan keaslian uang.
Gubernur Bank Indonesia menjelaskan bahwa penerbitan uang dengan emisi baru ini adalah untuk mempermudah dan mempercepat transaksi tunai. Gambar utama di depan uang adalah Dr Ir. Soekarno dan Dr H. Mohammad Hatta, sementara di sisi lainnya bergambar gedung DPR yang bertujuan untuk mempromosikan penghargaan kami kepada keduanya dan lembaga tertinggi untuk nilai demokratis mereka.
Penerbitan diumumkan dalam Berita Negara tahun 1999 nomor 206, sementara itu bank-bank, kantor pos dan kantor kantor pelayanan masyarakat akan menerima poster uang sebagai pengumuman penerbitan di kantor mereka dan di tempat umum lainnya. Pengumuman ini juga tersedia di situs web Bank Indonesia.
Jakarta, 27 Oktober 1999
BIRO GUBERNUR
Uang kertas '1995' pembaruan benang pengaman, dicetak oleh Perum Peruri | ||
Tampak Depan
|
Tampak Belakang
| |
10000 Rupiah 1998 | ||
20000 Rupiah 1998 | ||
50000 Rupiah 1999 | ||
100000 Rupiah 1999 |
Uang pecahan 100.000 rupiah bergambar Sukarno Hatta ini merupakan uang polimer kedua yang diterbitkan oleh Indonesia. Sampai saat ini
sekitar 36 negara yang sudah menerbitkan uang berbahan dasar polimer,
sehingga mengoleksi uang polimer sudah menjadi cabang numismatik
tersendiri.
Seri saat ini
Uang pecahan rendah, 2000 dan 2001
Pecahan rendah, 1.000 dan 5.000 rupiah diperbarui pada tahun 2000 dan
2001 dengan gambar pahlawan nasional, dan terus akan dicetak hingga hari
ini. Pecahan terendah sebelumnya, 100 dan 500 rupiah sudah tidak ada lagi karena rupiah telah jatuh nilainya hingga 80% dibanding pecahan edisi sebelumnya pada tahun 1992.
Rupiah seri 2000, 2001 | ||
Tampak Depan
|
Tampak Belakang
| |
1000 Rupiah 2000 | ||
5000 Rupiah 2001 |
Pembaruan pecahan tinggi 2004/2005
Uang kertas pecahan 10.000 - 100.000 diganti pada tahun 2004 dan 2005,
dan uang 100.000 kembali ke desain kertas dan dicetak di Indonesia .
sebagai catatan, polimer ternyata menyulitkan mesin bank untuk melakukan
penghitungan, dan sebaiknya semua uang kertas diberi perangkat
anti-pemalsuan saja (tidak dibuat dengan bahan polimer).
Rupiah seri '2004', '2005' - Printed by Perum Peruri | ||
Tampak Depan
|
Tampak Belakang
| |
10000 Rupiah 2005 | ||
20000 Rupiah 2004 | ||
50000 Rupiah 2005 | ||
100000 Rupiah 2004 |
Uang kertas baru 2000 rupiah
Setelah tertunda beberapa kali, menyusul pengumuman awal bahwa uang
kertas pecahan 2000 rupiah akan menggantikan uang 1000 rupiah sebagai
pecahan terendah, pecahan baru, 2.000 rupiah akhirnya resmi dirilis, dan
beredar bersamaan dengan pecahan lainnya pada bulan Juli 2009. Selain
uang pecahan 2000 rupiah ini, Bank Indonesia mengeluarkan uang kertas
baru yang ditandatangani oleh Budiono. Walaupun bergambar sama, uang
kertas 2009 mempunyai beberapa ciri yang berbeda antara lain :
- Tanda tangan Gubernur BI yang berbeda
- Tahun di bagian depan tercetak 2009
- Tahun emisi yang tercetak di bagian bawah uang masih tetap sesuai dengan tahun pertama kali uang itu diterbitkan.
Rupiah seri '2009' (Gubernur : Boediono) - Printed by Perum Peruri | ||
1000 Rupiah 2009 | ||
5000 Rupiah 2009 | ||
10000 Rupiah 2009 | ||
20000 Rupiah 2009 | ||
50000 Rupiah 2009 | ||
100000 Rupiah 2009 | ||
Rupiah seri '2009' (Gubernur : Miranda S. Goeltom) - Printed by Perum Peruri | ||
Tampak Depan
|
Tampak Belakang
| |
2000 Rupiah 2009 |
Dengan demikian uang yang berlaku hingga saat ini
(Des 2011) bisa dibilang dari seri 2000. Di seri ini, pecahan uang
kertas (dari tahun 2000) memiliki pola yang sama (mirip) sehingga
menyerupai satu seri. Mungkin dengan demikian kita bisa menyebut seri
tahun 2000-an ini dengan seri pahlawan.
Sampai saat ini
berarti semua pecahan uang kertas telah diganti dengan uang baru yang
lebih baik dalam segala hal termasuk desain, kualitas maupun
keamanannya.
Uang kertas bersambung / belum dipotong (Uncut)
Pada tahun 2004 dan 2005 bersamaan dengan dikeluarkannya uang baru, Bank
Indonesia menerbitkan uang kertas bersambung (uncut) untuk yang pertama
kalinya yang terdiri dari pecahan 10.000, 20.000, 50.000 dan 100.000
rupiah dalam edisi yang sangat terbatas.
Kemudian pada tahun 2009 bersamaan pula dengan dikeluarkannya uang baru
pecahan 2000 rupiah, Bank Indonesia juga menerbitkan uang kertas
bersambung untuk pecahan 2000 rupiah. Masing-masing pecahan uang
bersambung terdiri dari 2 tipe uncut yaitu 2 lembar (2x) dan 4 lembar
(4x). Setiap uang uncut dilengkapi dengan folder / wadah mewah yang
berisi penjelasan dan sertifikat keaslian dan hanya diterbitkan secara
terbatas (limited edition).
Saat ini sangat sulit menemukan jenis uncut yang beredar di pasaran, rupanya semua uncut yang ada sudah di tangan para kolektor, harganya pun sudah tidak jelas lagi.
Selain uang tipe uncut 2x dan 4x, Bank Indonesia juga mengeluarkan tipe uncut 45x yaitu 45 lembar uang dalam 1 lembar dengan pecahan 10.000 dan 50.000 rupiah. Uncut 45x bisa didapatkan hanya melalui lelang.
Regional Issues
Terbit di daerah | ||
5 Rupiah 1960 Irian Barat | ||
10 Rupiah 1960 Irian Barat | ||
100 Rupiah 1960 Irian Barat | ||
1 Rupiah 1961 Riau | ||
5 Rupiah 1960 Riau | ||
Specialized Issues | ||
1 Rupiah 1947 Residen Banten | ||
5 Rupiah 1947 Residen Banten | ||
10 Rupiah 1947 | ||
1 Rupiah 1948 Keresidenan Lampung | ||
1 Rupiah 1959 PRRI | ||
Miscellaneous Local Issues, Stocks, Bonds, Cou | ||
25 Rupiah (Kupon) 1947 | - | |
100 Gulden (Kupon) 1948 Karesidenan Sabang | ||
500 Gulden (Kupon) 1948 Karesidenan Sabang |
Itulah bermacam-macam uang yang pernah dan sedang beredar di Indonesia.
Karya tulisnya bisa Anda download dengan link di bawah
Google Drive
http://adf.ly/1NXzEy
http://adf.ly/1NXzEz
Upfile.Mobi
http://adf.ly/1NXzgE
http://adf.ly/1NXzgF
Bagi yang kesusahan downloadnya, nih buka Cara download file lewat adf.ly
0 komentar
Posting Komentar