Uang Kartal Tahun 1990 - 2015 yang Pernah Beredah di Indonesia Lengkap


Link download karya tulis ada di paling bawah

Cetakan Rupiah seri '1992', dicetak oleh Perum Peruri

Tampak Depan
Tampak Belakang
100 Rupiah
1992
500 Rupiah
1992
1000 Rupiah
1992
5000 Rupiah
1992
10000 Rupiah
1992
20000 Rupiah
1992

1993: Peringatan Soeharto - 50.000 rupiah

Pada tahun 1993 sebuah uang kertas 50.000 rupiah (bernilai sekitar US $ 22) diterbitkan untuk merayakan "25 Tahun Pembangunan" dibuat dengan bahan polimer dan berhologram, uang ini diterbitkan secara terbatas hanya lima juta lembar saja, dan dalam bungkus penyajian / cover / folder dijelaskan rencana 25-tahun pertumbuhan sejak tahun 1969, dengan harga nilai nominal ganda : 100.000 rupiah. Desain ini menampilkan Soeharto di bagian depan dan bandara Soekarno-Hatta di bagian belakang, dengan sebuah pesawat yang sedang lepas landas melambangkan pertumbuhan Indonesia. Namun, diyakini karena penjualan yang buruk, beberapa uang polimer dikurangi. Sebuah versi lain berbahan kertas namun dengan desain serupa juga dicetak pada tahun 1993 dan 1994.

Rp50,000 Polymer note issued with folder
is the first Indonesian Polymer Banknote

Uang kertas Rupiah seri Soeharto '1993'

Tampak Depan
Tampak Belakang
50000 Rupiah
1993
50000 Rupiah
(polimer)
1993

1995: penambahan benang pengaman pada uang kertas 1992/1993 ke atas

Pada tahun 1995 menjadi tahun pengenalan bagi benang pengaman untuk uang kertas Indonesia, sebuah fitur baru di semua uang kertas pecahan besar (10.000 keatas) dengan '1995 Direksi' dan yang lebih baru. Uang kertas 20.000 rupiah (tahun emisi 1992) dan 50.000 (emisi 1993) juga diberi benang pengaman.

Uang kertas '1995' pembaruan benang pengaman, dicetak oleh Perum Peruri

Tampak Depan
Tampak Belakang
20000 Rupiah
1995
50000 Rupiah
1995

Perbaruan untuk pecahan tinggi, diperkenalkannya 100.000 rupiah

Uang kertas pecahan tinggi, 10.000, 20.000 dan 50.000 rupiah diganti pada tahun 1998 dan 1999. Ditambahkan juga sebuah uang polimer baru 100.000 rupiah (pada saat itu hanya bernilai sekitar US $ 10) diimpor dari Australia. Uang 100.000 ini tidak lagi dicetak menyusul pengenalan desain baru pada tahun 2004-2005 dan tidak lagi menjadi alat pembayaran yang sah sejak 31 Desember 2008, meskipun uang 100.000 ini tetap dapat ditukarkan di kantor Bank Indonesia hingga 10 tahun lebih lanjut.

Dalam menerbitkan uang polimer, Indonesia mempunyai maksud tertentu, dan inilah penjelasannya :
Bank Indonesia akan mengeluarkan uang dalam pecahan Rp100.000 pada tanggal 1 November 1999 sebagai alat pembayaran resmi. "Uang itu akan dibuat dari substrat polimer (plastik) yang lebih tahan lama dan sulit untuk dipalsukan dari pada bahan kertas" dikutip dari gubernur Bank Indonesia, Syahril Sabirin. Untuk menghindari penipuan, uang tersebut telah dilengkapi dengan elemen anti pemalsuan yang dapat dilihat secara kasat mata dan dapat disentuh agar masyarakat akrab dengan keaslian uang.

Gubernur Bank Indonesia menjelaskan bahwa penerbitan uang dengan emisi baru ini adalah untuk mempermudah dan mempercepat transaksi tunai. Gambar utama di depan uang adalah Dr Ir. Soekarno dan Dr H. Mohammad Hatta, sementara di sisi lainnya bergambar gedung DPR yang bertujuan untuk mempromosikan penghargaan kami kepada keduanya dan lembaga tertinggi untuk nilai demokratis mereka.

Penerbitan diumumkan dalam Berita Negara tahun 1999 nomor 206, sementara itu bank-bank, kantor pos dan kantor kantor pelayanan masyarakat akan menerima poster uang sebagai pengumuman penerbitan di kantor mereka dan di tempat umum lainnya. Pengumuman ini juga tersedia di situs web Bank Indonesia.

Jakarta, 27 Oktober 1999
BIRO GUBERNUR
Uang kertas '1995' pembaruan benang pengaman, dicetak oleh Perum Peruri

Tampak Depan
Tampak Belakang
10000 Rupiah
1998
20000 Rupiah
1998
50000 Rupiah
1999
100000 Rupiah
1999

Uang pecahan 100.000 rupiah bergambar Sukarno Hatta ini merupakan uang polimer kedua yang diterbitkan oleh Indonesia. Sampai saat ini sekitar 36 negara yang sudah menerbitkan uang berbahan dasar polimer, sehingga mengoleksi uang polimer sudah menjadi cabang numismatik tersendiri.

Seri saat ini
Uang pecahan rendah, 2000 dan 2001

Pecahan rendah, 1.000 dan 5.000 rupiah diperbarui pada tahun 2000 dan 2001 dengan gambar pahlawan nasional, dan terus akan dicetak hingga hari ini. Pecahan terendah sebelumnya, 100 dan 500 rupiah sudah tidak ada lagi karena rupiah telah jatuh nilainya hingga 80% dibanding pecahan edisi sebelumnya pada tahun 1992.

Rupiah seri 2000, 2001

Tampak Depan
Tampak Belakang
1000 Rupiah
2000
5000 Rupiah
2001

Pembaruan pecahan tinggi 2004/2005

Uang kertas pecahan 10.000 - 100.000 diganti pada tahun 2004 dan 2005, dan uang 100.000 kembali ke desain kertas dan dicetak di Indonesia . sebagai catatan, polimer ternyata menyulitkan mesin bank untuk melakukan penghitungan, dan sebaiknya semua uang kertas diberi perangkat anti-pemalsuan saja (tidak dibuat dengan bahan polimer).

Rupiah seri '2004', '2005' - Printed by Perum Peruri

Tampak Depan
Tampak Belakang
10000 Rupiah
2005
20000 Rupiah
2004
50000 Rupiah
2005
100000 Rupiah
2004

Uang kertas baru 2000 rupiah

Setelah tertunda beberapa kali, menyusul pengumuman awal bahwa uang kertas pecahan 2000 rupiah akan menggantikan uang 1000 rupiah sebagai pecahan terendah, pecahan baru, 2.000 rupiah akhirnya resmi dirilis, dan beredar bersamaan dengan pecahan lainnya pada bulan Juli 2009. Selain uang pecahan 2000 rupiah ini, Bank Indonesia mengeluarkan uang kertas baru yang ditandatangani oleh Budiono. Walaupun bergambar sama, uang kertas 2009 mempunyai beberapa ciri yang berbeda antara lain :
  1. Tanda tangan Gubernur BI yang berbeda
  2. Tahun di bagian depan tercetak 2009
  3. Tahun emisi yang tercetak di bagian bawah uang masih tetap sesuai dengan tahun pertama kali uang itu diterbitkan.
Rupiah seri '2009' (Gubernur : Boediono) - Printed by Perum Peruri
1000 Rupiah
2009
5000 Rupiah
2009
10000 Rupiah
2009
20000 Rupiah
2009
50000 Rupiah
2009
100000 Rupiah
2009
Rupiah seri '2009' (Gubernur : Miranda S. Goeltom) - Printed by Perum Peruri

Tampak Depan
Tampak Belakang
2000 Rupiah
2009

Dengan demikian uang yang berlaku hingga saat ini (Des 2011) bisa dibilang dari seri 2000. Di seri ini, pecahan uang kertas (dari tahun 2000) memiliki pola yang sama (mirip) sehingga menyerupai satu seri. Mungkin dengan demikian kita bisa menyebut seri tahun 2000-an ini dengan seri pahlawan.

Sampai saat ini berarti semua pecahan uang kertas telah diganti dengan uang baru yang lebih baik dalam segala hal termasuk desain, kualitas maupun keamanannya.

Uang kertas bersambung / belum dipotong (Uncut)

Pada tahun 2004 dan 2005 bersamaan dengan dikeluarkannya uang baru, Bank Indonesia menerbitkan uang kertas bersambung (uncut) untuk yang pertama kalinya yang terdiri dari pecahan 10.000, 20.000, 50.000 dan 100.000 rupiah dalam edisi yang sangat terbatas.

Kemudian pada tahun 2009 bersamaan pula dengan dikeluarkannya uang baru pecahan 2000 rupiah, Bank Indonesia juga menerbitkan uang kertas bersambung untuk pecahan 2000 rupiah. Masing-masing pecahan uang bersambung terdiri dari 2 tipe uncut yaitu 2 lembar (2x) dan 4 lembar (4x). Setiap uang uncut dilengkapi dengan folder / wadah mewah yang berisi penjelasan dan sertifikat keaslian dan hanya diterbitkan secara terbatas (limited edition).

Saat ini sangat sulit menemukan jenis uncut yang beredar di pasaran, rupanya semua uncut yang ada sudah di tangan para kolektor, harganya pun sudah tidak jelas lagi.


Uncut Series
2000 Rupiah
2009
Dua uang kertas Rp 2000 bersambung seharga Rp 50,000
2000 Rupiah
2009
4 uang kertas Rp 2000 bersambung seharga Rp 80,000
10000 Rupiah
2005
2 uang bersambung Rp 10,000 seharga Rp 70,000
10000 Rupiah
2005

4 uang bersambung Rp 10,000 seharga Rp 200,000
20000 Rupiah
2004
2 uang bersambung Rp 20,000 seharga +/- Rp 300.000
20000 Rupiah
2004
4 uang bersambung Rp 50,000
harga belum diketahui
50000 Rupiah
2005
2 uang bersambung Rp 50,000 seharga Rp 140,000
50000 Rupiah
2005

4 uang bersambung Rp 50,000 seharga Rp 400,000
100000 Rupiah
2004
2 uang bersambung Rp 100,000 seharga Rp 500,000
100000 Rupiah
2004
4 uang bersambung Rp 100,000
harga belum diketahui

Selain uang tipe uncut 2x dan 4x, Bank Indonesia juga mengeluarkan tipe uncut 45x yaitu 45 lembar uang dalam 1 lembar dengan pecahan 10.000 dan 50.000 rupiah. Uncut 45x bisa didapatkan hanya melalui lelang.

Regional Issues

Terbit di daerah
5 Rupiah
1960
Irian Barat
10 Rupiah
1960
Irian Barat
100 Rupiah
1960
Irian Barat
1 Rupiah
1961
Riau
5 Rupiah
1960
Riau
Specialized Issues
1 Rupiah
1947
Residen Banten
5 Rupiah
1947
Residen Banten
10 Rupiah
1947
1 Rupiah
1948
Keresidenan
Lampung
1 Rupiah
1959
PRRI
Miscellaneous Local Issues, Stocks, Bonds, Cou
25 Rupiah
(Kupon)
1947
 -
100 Gulden
(Kupon)
1948
Karesidenan Sabang
500 Gulden
(Kupon)
1948
Karesidenan Sabang

Itulah bermacam-macam uang yang pernah dan sedang beredar di Indonesia.

Karya tulisnya bisa Anda download dengan link di bawah
Google Drive
http://adf.ly/1NXzEy
http://adf.ly/1NXzEz

Upfile.Mobi
http://adf.ly/1NXzgE
http://adf.ly/1NXzgF

Bagi yang kesusahan downloadnya, nih buka Cara download file lewat adf.ly

0 komentar

Posting Komentar